Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 13 Juni 2018

CONTOH LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI (MAGANG)

0 komentar


PENDAHULUAN

Pada era globalisasi sekarang diperlukan tenaga-tenaga kerja terampil pada suatu bidang tertentu yang membutuhkan keahlian yang profesional terutama pada bidang industri. Adanya kepentingan akan kemajuan industri dan juga kepentingan mahasiswa untuk mengkaji dan memahami realitas, maka diperlukan suatu kegiatan yang menitikberatkan pada keterlibatan mahasiswa dengan dunia industri secara langsung. Sehingga dapat tercipta keterpaduan antara perkembangan dunia industri dan perkuliahan di kampus.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka setiap orang harus memiliki wawasan yang luas. Untuk mendukung tujuan tersebut, maka Universitas Sriwijaya mengadakan suatu program yang disebut Kerja Praktek (penamaan program disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing program studi). Termasuk di dalamnya juga kepada mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin. Kegiatan Kerja Praktek atau yang dikenal pada program studi Pendidikan Teknik Mesin sebagai Praktek Industri (PI) ini bertujuan untuk memberikan pengalaman industri kepada mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin, sehingga para mahasiswa memperoleh pengetahuan yang dapat menambah pengalaman kerja dan wawasan pada dunia industri yang dapat digunakan salah satunya sebagai bekal mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pada program Praktik Industri ini, mahasiswa dituntut untuk terjun langsung merasakan pengalaman bekerja pada suatu perusahaan. Maka pada tanggal 08 Januari 2018 sampai dengan 08 Februari 2018, dilaksanakan kegiatan Praktik Industri bagi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya di PDAM Tirta Musi Palembang yang ditempatkan pada Instalasi Pengolahan Air Unit Karang Anyar yang telah ditentukan oleh Manager IPA pusat atas arahan pengajuan dari Kepala Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Adapun jadwal harian kegiatan Praktik Industri dimulai dari pukul 07.00 – 12.00 WIB untuk hari Senin s.d. hari Kamis dan mulai pukul 07.00 - 11.30 WIB untuk hari Jumat. Hasil dari Praktik Industri ini cukup menambah wawasan pengalaman kerja bagi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya yang melaksanakan Praktik Industri di PDAM Tirta Musi Palembang.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek industri di PDAM Tirta Musi Unit pelayanan Karang Anyar ini adalah :
1.   Untuk memenuhi salah satu mata kuliah kerja praktek (Praktek Industri) pada Semester 6 (genap) di Jurusan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.   Untuk melihat, mengetahui, memahami, dan ikut terlibat secara langsung dalam situasi dan kondisi pelaksanaan kegiatan perusahaan khususnya pada PDAM Tirta Musi Palembang Unit Pelayanan Karang Anyar.
3.   Untuk mempersiapkan diri mahasiswa dan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang kegiatan dunia kerja.
4.   Untuk mengetahui dan mempelajari sistem kerja yang digunakan pada PDAM Tirta Musi dalam memberikan pelayanan air bersih pada masyarakat.

1.3  Manfaat
1.3.1  Bagi Mahasiswa serta Universitas
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan praktek industri di PDAM Tirta Musi ini ialah :
1.   Mahasiswa mendapatkan pengalaman baru tentang bagaimana kegiatan didunia kerja yang mampu untuk diterapkan untuk kedepannya.
2.   Terjalinnya Hubungan baik antara lembaga pendidikan Universitas Sriwijaya dengan PDAM Tirta Musi.
3.   Membantu mahasiswa/i menerapkan kedisiplinan, daya kreativitas, keterampilan, kemandirian, dan tanggung jawab dalam melakukan dan menyeleseikan tugas yang diberikan pada PDAM Tirta Musi Palembang Unit Karang Anyar.
4.   Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mekanisme kerja dan perwatan gate vale.

1.3.2  Bagi Perusahaan
Adapun manfaat kerja praktek (Praktek Industri) bagi Perusahaan:
1.      Membantu perusahaan dalam hal mempercepat penyelesaian tugas di Perusahaan.
2.      Dapat menjalin hubungan dengan lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja khususnya program studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.
3.      Serta meningkatkan sistem pelayanan PDAM Tirta Musi Palembanag Unit Pelayanan Karang Anyar.
4.      Perusahaan semakin dikenal oleh lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai konsumen.













BAB II
PROFIL PERUSAHAAN INDUSTRI

2.1    Sejarah perkembangan PDAM “Tirta Musi”

2.2  Arti dari lambang perusahaan

Gambar 2.1 lambang perusahaan
(Sumber: perpamsi.or.id/page/view/2/informasi-umum)
PENJELASAN LAMBANG
  1. Lima bentuk yang berupa sebuah lingkaran dan empat buah lengkungan lainnya bermakna Pancasila.
  2. Bentuk lingkaran sebagai air terjun menyatakan sumber air (air baku) yang berlimpah - limpah.
  3. Bentuk lingkaran penampang pipa yang dipenuhi air minum bermakna penyaluran air minum bagi kesejahteraan rakyat yang memperlihatkan kuantitas dan kontinuitas     pelayanan.
  4. Warna
a.       Warna hijau pada bentuk lingkungan melambangkan kualitas air baku yang belum diolah. 
b.      Warna biru pada lingkaran melambangkan kualitas air yang memenuhi syarat - syarat air minum yang disalurkan bagi kesejahteraan rakyat.
  1. Rangkaian bentuk - bentuk keseluruhan mewujudkan huruf - huruf PAM yang sudah sangat dikenal kepanjangannya oleh masyarakat.
  2. Lambang ini di buat dengan ukuran perbandingan : Panjang : Lebar = 3 : 2

2.3  Visi dan Misi Perusahaan
2.3.1  Visi
Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Tirta Musi Palembang akan menjadi penyedia air minum terbaik di Indonesia melalui pelayanan prima serta menjadi kebanggaan karyawan dan masyarakat.
2.3.2  Misi
Perusahaan Daerah Air m,inum (PDAM) Tirta Musi Palembang mempunyai misi yaitu :
ü  Menjadikan PDAM Tirta Musi Palembang unggul dan tangguh melalui kerja keras dalam penyediaan air minum dengan mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan masyarakat.
ü  Menjadi tempat karyawan Pdam Tirta Musi Palembang untuk berprestasi dan pengembangan diri.
ü  Menjadi asset dan kebanggaan masyarakat.

2.4  Denah Lokasi dan Alamat Perusahaan
2.5  Data Karyawan

2.7  Kegiatan Umum Perusahaan
Kegiatan dan aktivitas utama PDAM Tirta Musi adalah bergerak dalam hal melayani dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat khususnya masyarakat Kota Madya Palembang secara berkesinambungan.

2.8  Produksi Pengolahan Air di PDAM Tirta Musi
Air adalah salah satu kebutuhan utama bagi manusia, untuk kebutuhan minum mandi, cuci, masak dan lainnya. Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting. Namun, mengingat bahwa tidak semua kawasan mendapatkan air bersih, maka perlu adanya pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat. Kriteria air bersih biasanya meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dalam usaha menyediakan air bersih, biasanya BUMN di Indonesia yang berkaitan dengan hal ini adalah PDAM- perusahaan dagang air minum. Kadang ada yang menyindirnya sebagai perusahaan dagang air mandi, karena terkadang air yang didistribusikan tidak memnuhi kriteria air minum.

Penjelasan proses pengolahan air minum Instalasi Karang Anyar, sebagai berikut:

A.    CASCADA
Cascada adalah proses percampuran antara air baku, Aluminium Sulfat dan kapur dimana pada proses percampuran/pengadukan seluruh bahan sebelum masuk ke koagulasi.
B.     KOAGULASI
Proses Koagulasi dilakukan proses destabilisasi partikel koloid karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya, destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (Pengadukan cepat).
C.     FLOKULASI
Setelah dari unit koagulasi selanjutnya air akan masuk kedalam unit flokulasi, unit ini ditunjukkan untuk membentuk dan memperbesar flok teknisnya adalah dilakukan pengadukan lambat.
D.    SEDIMENTASI
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit Koagulasi dan Flokulasi, selanjutnya masuk kedalam unit sedimentasi unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel – partikel koloid yang sudah di desetabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis dalam bak sedimentasi ini akan terpisah antara lumpur dan air. Setelah proses itu akan melewati proses Aerasi dimana proses penambahan oksigen.
E.     FILTRASI
Filtrasi adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan krikil silica dengan ketebalan berbeda, dilakukan dengan secara gravitasi.
F.      RESERVOIR
Reservoir adalah tempat bak penampungan sementara, sebelum memasuki reserveoir/bak penampungan air terlebih dahulu dilakukan balanching atau penambahan Desinfektan berupa gas Chlorin, sesudah itu barulah air siap didistribusikan ke konsumen.














BAB III
KEGIATAN PRAKTEK
3.1    Kajian Pustaka
3.1.1   Pengertian dan Tujuan Perawatan
3.1.1.1   Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Dari segi pengertian di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau system dalam keadaan siap pakai.
Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu perawatan berencana dan perawatan darurat. Adapun istilah tentang perawatan antara lain:
1.      Perawatan pencegahan (preventive), yakni perawatan yang dilakukan terhadap peralatan untuk mencegah kerusakan.
2.      Perawatan dengan cara perbaikan (corrective), adalah perawatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk memnuhi kondisi standar peralatan tersebut.
3.      Perawatan jalan (running), yakni perawatan yang dilakukan selama peralatan dipakai.
4.      Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down). Adalah perawatan yang dilakukan pada saat peralatan tidak sedang dipakai.

3.1.1.2   Tujuan Perawatan
Tujuan perawatan adalah antara lain:
1.      Untuk memperpanjang waktu pakai peralatan.
2.      Untuk menjamin daya guna dan hasil guna.
3.      Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan.
4.      Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.




3.1.1.3   Jenis Perawatan Peralatan
Dalam prakteknya perawatan peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra perawatan dan perawatan pencegahan.
1.         Perawatan Sebelum Dioperasikan (Pra-perawatan)
Perawatan peralatan sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan efektif. Untuk memudahkan pengecekan, maka dibuat rencana perawatannya. Perawatan dapat berupa jadwal pembersihan, penggantian pelumasan dan uji coba peralatan tanpa beban.
2.         Perawatan Pencegahan
Telah disebutkan di depan bahwa perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah terjadinya kerusakan, melainkan perawatan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam pelaksanaan perawatan agat peralatan senantiasa siap pakai.
3.         Pelumasan
Setiap peralatan yang berputar, bergerak atau yang bergesekan perlu diberi pelumasan. Pelumasan berfungsi untuk memberi perlindungan pada permukaan yang bergesekan, mencegah keausan dan menjadi pendingin akibat suhu yang ditimbulkan gesekan. Bahan pelumasan yang digunakan adalah disesuaikan dengan komponen yang diberi pelumasan.
4.         Pencegahan Korosi
Pada umumnya peralatan yang bagian-bagiannya terbuat dari logam baja, cenderung mengalami korosi. Proses korosi terjadi karena logam baja bereaksi dengan oksigen, air atau asam. Korosi sangat merugikan karena dapat merusak kendaraan sehingga kekuatan bahan peralatan berkurang (rapuh). Agar peralatan tahan lama dan terhindar dari korosi, hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a.       Pembersihan, yaitu selalu membersihkan peralatan setiap selesai digunakan.
b.      Melindungi logam agar tidak terkena zat-zat penyebab korosi dengan cara mengolesi oli, mengecat atau melapisi dengan lapisan anti karat.



3.1.2        Pengertian Mekanisme Kerja
Pengertian mekanisme adalah suatu rangkaian kerja alat yang dipakai untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses kerja, tujuannya yaitu untuk menghasilkan hasil yang maksimal dan mengurangi kegagalan (Moenir: 2001)
Pengertian mekanisme yang kedua menurut KBBI juga dapat bermakna cara kerja. Cara kerja ini juga lebih mengarah pada bagaimana sebuah mesin bisa saling melakukan kerja lewat sistem yang sudah ada didalamnya. Mekanisme akan melihat bagaimana setiap fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada sistem secara keseluruhan.
mekanisme adalah suatu upaya untuk bisa memberikan satu penjelasan mengenai sistem mekanisme, berupa gerak setempat yang terjadi dari sebuah alat yang tak dapat diubah baik itu dengan mengubah dari struktur internal atau dengan memakai benda dari alam.

3.2    Materi Yang Diamati
3.2.1   Pengertian Valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.
Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket.
Valve/Katup dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.
Ketika valve telah dipasang dalam suatu rangkaian pipa. Pada saat valve di buka, fluida mulai mengalir, dan ketika valve ditutup maka fluida pun berhenti mengalir. Valve seperti ini bertugas untuk menutup penuh (fully closed) ataupun membuka penuh (fully opened) suatu  aliran. Karena tugasnya hanya untuk membuka atau menutup maka valve sejenis ini dinamakan dengan ON/OFF valves atau Isolation valves.
Selain untuk membuka dan menutup atau fully opened dan fully clised, ada juga valve yang berfungsi untuk mengatur (regulate) aliran (fluida). Valve sejenis ini sering disebut sebagai Throttling valve.
Ada juga valve yang tugasnya mengatur agar jalan aliran berjalan ke suatu arah saja ataupun agar tidak terjadi reserved flow atau backflow. Valve sejenis ini disebut check valve atau one way valve.
Beberapa valve ada juga yang dirancang untuk melepaskan (release) kelebihan pressure untuk menjaga keamanan alat ataupun operator. Valve yang berfungsi untuk melepaskan kelebihan pressure ini sering disebut sebagai pressure relieve valve ataupun pressure safety valve (kedua jenis valve ini mempunyai fungsi yang sama tetapi prinsip kerjanya berbeda).

3.2.2   Bagian- bagian Utama pada Valve

Gambar 3.1 Bagian-bagian utama valve
(Sumber:
http://avturblog.blogspot.co.id/2012/02/globe-valve.html)
1.      Seat dan Disc
Seat adalah bagian pada valve yang diam. Disc adalah bagian yang bergerak, bertugas sebagai pengontrol aliran. Disc akan bergerak keatas sehingga memberikan ruang lebih banyak agar fluida dapat mengalir, bergerak ke bawah jika akan menutup dan menekan seat dengan rapat. Banyak valve yang berbeda namanya karena perbedaan disc dan seat ini seperti Ball Valve, Ball Valve, Needle Valve dan Gate Valve.

2.      Stem dan Handwheel
Stem berbentuk batang yang sebagian berulir sebagian tidak. Handwheel digunakan oleh operator untuk memutar stem, sehingga dapat mengggerkan disc keatas dan kebawah khusus saat pengoperasian handwheel, jika diputar searah jarum jam maka valve akan menutup, sebaliknay jika  diputar berlawanan jarum jam maka valve akan membuka. Namun, ketika hendak menutup valve, hendaknya jangan meamksa putaran handwheel terlalu keras dan kencang, karena akan menyebabkan kerudakan pada disc dan seat hingga masa pakai valve menjadi lebih cepat.

3.      Bonnet dan Packing
Bonnet memberikan ruangan bagi disc untuk bergerak keatas saat valve dalam posisi membuka. Sedangkan packing, berfungsi sebaagai material isolasi agar tak ada kebocoran fluida melalui stem.

4.      Gland dan Gland Nut
Berfungsi untuk mengencangkan posisi packing terhadap stem. Jika ada kebocoran fluida melalui bagian ini maka dapat diantisipasi dengan megencangkan Gland Nut. Juka tidak bisa juga, maka kemungkinan besar valve harus diganti.

3.2.3    Jenis dan Klasifikasi Valve
3.2.3.1       Gate Valve
Gate valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang panjang. Kegunaan utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan membuka aliran (fully closed & fully opened position), on/off control dan isolation equipment.
Gate valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran (regulate atau trothling). Karena akan merusak posisi disc nya dan mengakibatkan valve bisa passing pada saat valve ditutup (passing = aliran tetap akan lewat, walaupun valve sudah menutup) disc tidak menekan seat dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah berubah (tidak rata lagi). Pada saat Gate valve terbuka sebagian (missal 50% terbuka), maka aliran fluida akan lewat sebagian dibawah disc yang menyebabkan turbulensi (turbulensi = aliran fluida yang bergejolak) pada aliran tersebut, turbulensi ini akan menyebabkan 2 hal :
1.      Disc mengayun (swing) terhadap posisi seat, sehingga lama kelamaan posisid disc akan berubah terhadap seat sehingga apabila valve menutup maka disc tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.

2.      Akan terjadi pengikisan (erosion) pada badan disc
Nama “Gate valve” diambil karena bentuk disc dari jenis valve ini pasa saat menutup atau membuka berlaku seperti “Gate” (Gate dari bahasa inggris = Gerbang). Dimana saat disc membuka keatas maka seluruh aliran akan bebas masuk tanpa hambatan, namun pada saat disc tertutup rapat ,maka aliran akan berhenti tertahan oleh disc tersebut.


Gambar 3.2 Konstruksi gate valve
(Sumber: https://ekoharsono.wordpress.com/2012/08/03/seri-mengenal-instrumentasi-valve-dan-control-valve
3.2.3.2       Piston Valve
            Piston valve adalah valve yang bekerja dengan cara bergeser (transalasi) menggunakan tekanan fluida untuk membuka dan menutup katupnya. Adapun proses kerjanya adalah :
a.       Mula-mula air suplai dibuka dengan menekan piston hingga piston bergeser hingga membentur valve seat, dilanjutkan dengan mengalirkan fluida dari celah piston menuju accumulator tank.
b.      Langkah berikutnya adalah langkah balik yaitu: fluida dari accumulator tank menekan piston kembali dan membuang fluida melewati barrel. Dan fluida di belakang piston dibuang melewati celah.

Gambar 3.3 Piston Valve
(Sumber: https://techblog.ctgclean.com/2012/03/valves-manual-valves-ball-rotary-and-piston-valves/)
3.2.3.3       Globe Valve
                        Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada dasarnya bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve. Yaitu terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland. Globe valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri tertentu yang dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu:
a.       Pada bagian dalam valve
Pada bagian dalam seat dan disc nya berbeda. Perbedaan seat dan disc ini menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang berbeda.

Gambar 3.4 Konstruksi Globe valve
(Sumber: http://jdvalves.com/jdv/forged-steel-globe-valve/)

Gambar 3.5 Porfil aliran globe valve
(Sumber: https://techblog.ctgclean.com/2012/03/valves-manual-valves-globe-valves/)

b.      Pada bagian luar valve
Body dari globe valve terlihat lebih menggelembung.

            

Gambar 3.6 Perbedaan body gate valve dan body globe valve
(sumber : http://www.noltime.com/jenis-valve-atau-kerangan-diatas-kapanltenker.html)
           
3.2.3.4       Rotating Valve
            Dikatakan rotating valve karena membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc. Pada valve jenis ini untuk membuka dan menutup valve hanya dengan memutar handle valve sebesar 90 derajat. Oleh karena itu rotation valve ini bisa membuka dan menutup lebih cepat dari gate valve ataupun globe valve. Yang perlu diperhatikan adalah jika posisi valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun apabila saat posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran pipa melainkan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran pipa. Yang termasuk jenis valve ini adalah: plug valve dan butterfly valve.


Gambar 3.7 Konstruksi plug valve
(Sumber:
https://www.steeljrv.com/what-is-a-plug-valve.html)


Gambar 3.8 Konstruksi butterflay valve
(Sumber:
http://www.flowsysinc.com/products/valves/abz/high-performance-butterfly-valves.aspx)

Tabel 3.1 Karakter valve berdasarkan jenis/tipe valve
(Sumber: http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/06/valve-untuk-kebutuhan-instalasi-pipa.html)

Tabel 3.2 Karakter valve berdasarkan jenis/tipe valve



3.3    Analisa
3.3.1   Gate Valve
Gate valve adalah sejenis valve yang digunakan untuk membuka dan menutup aliran fluida sepenuhnya. Sebagai sarananya digunakan tingkap berbentuk piringan (disc) yang dapat dinaik-turunkan pada dudukannya. Disc ini dapat terbuat dari metal maupun komposit. Sepintas bentuknya amping namun tinggi. Hal ini disebabkan adanya ruangan untuk menampung gate sepenuhnya sewaktu terbuka sehingga tidak menghalangi aliran fluida
Selain gate valve diatas ada dikenal gate valve buka cepat (quick opening gate valve). Valve ini mempunyai fungsi yang sama yaitu membuka dan menutup sepenuhnya, seperti gate valve biasanya. Yang membedakannya adalah gate valve buka cepat ini memiliki mekanisme untuk dapat dioperasikan secara cepat.Valve ini sangat sesuai untuk pengendalian fluida yang harus ditangani secara cepat., misalnya blowdown untuk menurunkan tekanan uap yang terlalu tinggi.
3.3.2   Pembagian gate valve menurut cara kerjanya
Sesuai dengan cara kerjanya gate valve dapat di kelompok kan menjadi 3 (tiga) yakni :
1.      Rising -stem gate valve
Untuk jenis ini gate naik dan turun disertai dengan naiknya steam
2.      Non rising steam gate valve
Untuk jenis ini gate naik dan turun tanpa disertai steamdan jatuh melalui stuffing box
3.      Out screw gate valve dan yoke
Untuk jenis ini gate naik turun dengan adanya pergerakan roda pemutar pada ulir luar tangkai tingkap

3.3.3   Bagian-bagian Gate Valve

Gambar 3.9 Bagian gate valve
(Sumber:
https://hargaindustri.wordpress.com/page/8/)
Bagian – bagian dari gate valve antara lain :
1.      Roda pemutar, roda pemutar berfungsi untuk mentransmisikan gaya ketangkai tingkap.
2.      Tangkai tingkap (steam), tangkai tingkap berfungsi sebagai penghubung antar roda pemutar dan disk /piringan.
3.      Mahkota (bonet), mahkota berfungsi sebagai penutup body.
4.      Body (badan), body berfungsi sebagai tempat disk dan penghubung antar pipa yang menggunakan sambungan flensa.
5.      Cuping penekan gland, cuping ini berfungsi untuk menekan mahkota sehingga terjadi kerapatan dengan body yang diantarai oleh paking.
6.      Dudukan, dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya gate valve.
7.      Mur selonsong, mur selonsong berfungsi untuk menahan roda pemutar.
8.      Disk, disk merupakan bagian penting dari gate valve,sebagai penutup aliran fluida.

3.3.4   Mekasime Kerja Gate Valve
Prinsip kerja gate valve sangat sederhana. Pada gate valve terdapat roda pemutar, jika roda ini diputar maka tangkai tingkap akan ikut berputar. Selanjutnya sambungan tangkai tingkap dengan disk yang berupa ulir akan menyebabkan disk bergerak naik atau turun. Jika disk bergerak naik maka gate akan terbuka dan fluida dapet mengalir, sebaliknya jika disk bergerak turun maka gate valve akan tertutup dan fluida tidak dapat mengalir.
Cara kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian bonnet bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan memaksa gerakan menjadi naik dan turun.  Handle yang menaikkan dan menurunkan stopper menempati ruang bonnet.
Ketika handel diputar, maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk kedalam ruang dimana cairan melewatinya.
Pada posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali berdasarkan tinggi rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah berarti valve dalan kondisi terbuka, dan sebaliknya.
Casing valve yang sedikit lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan stopper benar-benar menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.

3.3.5   Perawatan Valve
Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan pemeliharan/perawatan terhadap alat tersebut. Untuk bahan material: 
1.      Kuningan  Valve dengan jenis bahan ini tidak boleh digunakan untuk temperatur diatas 450 ºF, apabila digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang tersebut diatas maka valve tersebut akan mengalami kerusakan.
2.      Besi Valve dengan jenis bahan ini juga tidak boleh digunakan untuk temperatur yang lebih besar dari 450 ºF
3.      Stainless Stell (besi putih)  Valve dengan jenis bahan ini digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif valve ini tidak boleh digunakan dalam temperatur yang tinggi
4.      Stell baja  Valve jenis ini digunakan untuk temperatur yang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal penggunaan temperatur). 
Jadi untuk bahan material tersebut diatas, agar valve dapat berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengan temperatur. Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan terhadap valve adalah dengan menggunakan minyak pelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalam perawatan. Valve yaitu pada bagian screw. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perlu diberikan pada bagian-bagian screw. Hal ini ditujukan untuk memperlancar proses pemutaran pada valve. (Syahrul Fauzi, 2004)
3.3.6   Keuntungan dan Kerugian Gate Valve
Keuntungan menggunakan Gate Valve :
1.      Low pressure drop waktu buka penuh
2.      Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
3.      Bebas kontaminasi
4.      Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa
5.      Dapat digunakan untuk kapasitas yang lebih tinggi.
6.      Harga relative lebih murah dibandingkan dengan globe valve.



Kerugian menggunakan Gate Valve :
1.      Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada dudukan
2.      Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan memerlukan torsi / torque yang tinggi
3.      Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.
4.      Pengonntrol aliran yang kurang baik (poor control) dibandingkan dengan globe valve.

3.3.7   Aplikasi Gate Valve
Gate valve banyak digunakan dalam bebagai bidang antara lain:
1.      Industri air minum
2.      Gas,oli, udara,steam, dan cairan korosif.
3.      Instalasi pertambangan, pembangkit listrik.

3.4    Implementasi Dalam Praktik di PDAM Tirta Musi
3.4.1   Tata Letak Gate Valve
Letak gate valve ini berada di banyak tempat pada bagian instalasi karena hampir setiap bagian pekerjaan menggunakan gate valve, antara lain:
1.      Saluran pipa penyedia air baku.
2.      Saluran pipa distribusi air bersih.
3.      Saluran pipa air buangan..

3.4.2   Fungsi Gate Valve
Fungsi gate valve yaitu sebagai penahan laju air di tempat tertentu yang diinginkan, misal apabila sedang akan melakukan pengurasan pada bak penyaringan air (filter), melakukan pengursan pada tempat penampungan air baku (sedimen).

3.4.3   Membongkar Gate Valve
1.   Membuka pengikat atau mur yang mengikat antara Gland Flange, dari cangkang penutup, dengan menggunakan kunci ring ukuran kunci 24, dengan baut pengikat yang berjumlah dua buah.
2.   membuka penutup cangkang dengan menggunakan kunci 24 dengan jumlah mur sebanyak delapan buah.
3.   mengangkat poros dengan penutup cangkang yang terbuat dari kunigan dan baja untuk memisahkan poros dari cangkang dimana akan terpisahcangkang utama.
4.   Pisahkan roda penggerak dengan poros dengan kunci 24 dan dan pisahkanGland Flange, dengan poros katup dengan poros beserta Bushing yang berada pada penutup cangkang dan diatas Gland Flange.

3.4.4        Proses Perawatan Gate Valve
Untuk perawatan gate valve di instalasi PDAM dilakukan pengecekan rutin setiap 2 bulan sekali untuk mengencangkan mur pengikat (Bonnet Bolt) agar tidak ada kebocoran air yang akan menyebabkan gate valve menjadi korosi dan membuat gate valve menjadi cepat rusak, kemudian melakukan pelumasan minyak pada setiap bagian yang rawan terhadap korosi biasanya pada bagian sambungan valve.
Proses pengecatan body gate valve biasa dilakukan setiap setahun sekali akan tatapi jangka waktu pengecatan bisa berubah sesuai dengan kondisi gate valve di lapangan.





















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1  Kesimpulan
Berfungsinya gate valve dengan baik adalah hal penting dalam distribusi air minum, karena apabila terjadi masalah dalam penggunaan gate valve seperti gerbang yang tidak mau terbuka/tertutup sepenuhnya sehingga akan menghambat laju air dan akan menyebabkan berkurangnya jumlah debit air yang mengalir untuk tiap detiknya, adapun masalah lain yang di timbulkan adalah tidak bisa dilakukannya pengurasan filter dan sedimen ataupun melakukan perbaikan pada pompa yang berada di dalam ruangan berisi air.
Dengan mengetahui mekanisme kerja dari gate valve ini paling tidak kita dapat mengetahui apa yang seharus nya dilakukan ataupun tidak dilakukan seperti larangan menggunakan gate valve secara 50% tebuka/ tertutup, kemudian depat mempermudah pula dalam proses perawatannya karena sudah mengetahui bagian mana yang sering mengalami gesekan sehingga rawan akan bahaya korosi yang akan memper pendek waktu pemakaian valve.

4.2  Saran
Dalam penggunaan gate valve sebaiknya menghitung jumlah putaran pada handwheel apabila saat akan membuka atau menutup gate valve hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gerbang yang tidak terbuka ataupun tertutup sempurna sehingga akan membuat gate valve rusak sebelum waktu yang seharusnya.








DAFTAR PUSTAKA
Rifki. (2015). Laporan praktikum valve.
Definisi.Valve.http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve.Diakses pada 26 maret 2018 pukul 11:48
Tim Praktik Industri. 2016. Pedoman Praktik Industri Mahasiswa Program Studi Pendidkan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Palembang : Universitas Sriwijaya.
Syahrul, F. (2015). VALVE. Modul. FT Universitas Sumatera Utara.











 Artikel diata hanya sebagai contoh dan semoga bisa menjadi referensi bagi yang membutuhkan dan semoga bisa bermanfaat :)) 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Wesuna world © 2018