Pages

Banner 468 x 60px

 

Minggu, 20 Maret 2016

Masalah masalah Dalam Belajar

0 komentar
MAKALAH BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN TEKNIK MESIN
MASALAH-MASALAH DALAM BELAJAR






DISUSUN OLEH :
WENDI SURYA DINATA               06121281520070
ANDRI ARFIANSYAH                   06121281520068
MUHAMMAD DENTO                  06121381520042
MUHAMMAD SHOLAHUDIN     06121381520041



PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "MASALAH-MASALAH DALAM BELAJAR" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

       Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran teknik meisn dengan judul "MASALAH-MASALAH DALAM BELAJAR". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.

       Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.




Palembang, januari 2016


kelompok VIII

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………….…………………………….………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG ……...…………………………………………….. 1
B.     RUMUSAN MASLAH …………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MASALAH BELAJAR ………………………………... 3
B.     MASALAH MASALAH DALAM BELAJAR………………………….. 3
C.    PENANGANAN MASALAH BELAJAR……………………………….. 4
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN …………………………………………………………… 5
B.     SARAN ……………………………………………………………………. 5
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….……………….. 6













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Belajar merupakan usaha seorang individu untuk merubah tingkah laku menjadi lebih baik, baik dari segi afektif, kognitif dan psikomotor. Belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas siswa di dalam lingkungan belajar yang didapat dari pendidikan formal maupun non formal.
Namun, layaknya melakukan perjalanan pasti ada saja halang rintang yang menghambat perjalanan tersebut. Begitupun dengan belajar, ada-ada saja masalah yang harus kita lewati agar bisa mencapai tujuan dari belajar itu.
Untuk melewati berbagi masalah dalam belajar tersebut, kita harus tau terlebih dahulu apa yang menjadi masalah-masalah dalam belajar itu, barulah kita dapat mengetahui cara untuk mengatasinya.
Terkhusus bagi kita sebagai calon guru masa depan, penting bagi kita untuk mengetahui masalah-masalah dalam belajar, guna membantu peserta didik untuk mengatasi hal tersebut. Namun tentunya masalah-masalah belajar yang dihadapi tiap peserta didik akan berbeda satu dengan yang lainnya, tugas kita sebagai guru adalah mebimbing peserta didik untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam belajar untuk tiap anak yang memiliki beragam karakteristik dan beragam pula maslah belajarnya.Untuk itulah sangat penting bagi kita mengetahui masalah-masalah belajar yang dihadapi setiap anak guna menemukan solusi yang tepat bagi masalah-masalah itu.
makalah “Masalah-Masalah Dalam Belajar” ini kami buat, tentunya selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Teknik Mesin. Demi memenuhi tugas kita sebagai seorang guru yang profesional, yang mampu memberikan solusi bagi peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah belajar yang mereka hadapi sehingga dapat tercapainya tujuan-tujuan dari belajar itu.
Di dalam makalah ini nantinya, akan kami bahas pengertian masalah belajar, dana pa-apa saja faktor penyebabnya serta bagaimana menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Semoga bisa bermanfaat untuk kita sebagai calon guru masa depan, dan bias menambah pengetahuan serta menjadikan kita sebagai guru professional.





B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, kami membuat rumusan masalah sebagai berikut          :
1.      Pengertian Masalah-Masalah Belajar
2.      Faktor Penyebab Timbulnya Masalah Dalam Belajar
3.      Langkah-Langkah Penanganan Masalah Belajar






















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Masalah Belajar
Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.
Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.
Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.  “Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya” ( Anita E, Wool Folk, 1995 : 196 ).
Menurut (Garry dan Kingsley, 1970 : 15 ) “Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas), ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan”.
Sedangkan menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.
Dari berbagai pengertian masalah dan belajar, kami menyimpulkan bahwa masalah belajar merupakan sesuatu yang tidak di inginkan terjadi atau ada didalam usaha seorang individu dalam usaha merubah tingkah laku, dan harus dihilangkan.
B.     Masalah-Masalah Dalam Belajar
Kami mendapati 5 masalah dalam belajar, yaitu sebgai berikut         :
1.            Learning Disorder atau kekacauan belajar 
adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

2.      Learning Disfunction 
merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.

3.      Under Achiever 
mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
4.      Slow Learner atau lambat belajar 
adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5.      Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar 
mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

Adapun faktor-faktor yang menimbulkan masalah-masalah dalam belajar tersubut adalah   :

1.      Faktor keluarga
Keluarga, sebagai tempat tumbuh anak, tempat pembelajaran pertama bagi anak, bahkan menjadi tempat bersandarnya harapan dan impian anak sangat lah berpengaruh dalam kemampuan anak dalam belajar.
Contoh mudahnya seorang dari keluarga yang berkecukupan bisa menyewa guru les privat untuk anak mereka belajar di luar lingkungan sekolah demi pembelajaran yang lebih baik,namun lain halnya seorang anak yang dari keluarga yang serba kekurangan, jangankan untuk menyewa guru les bahkan membiayai sekolahpun ada yang kesulitan.
2.      Faktor Anak itu Sendiri
Kta kembali ke contoh di atas, seorang anak yang dari keluarga berkecukupan tidak perlu memikirkan biaya sekolah, jadi bisa focus dalam belajar, sedangkan anak yang dari keluarga yang serba kekurangan harus memikirkan beban ekonomi keluarganya bahkan ada yang sampai bekerja demi mencukupi kebutuhan sekolah. Namun, anak-anak dari eluarga berkecukupan sering kekurangan motivasi dalam belajar yang hal ini sangat berkebalikan dengan anak yang dari keluarga yang kekurangan, mereka cenderung sangat termotivasi dalam belajar untuk mengengkat martabat keluarga atau lepas dari jerat kemiskinan.
3.    Faktor – Faktor yang Bersumber dari Lingungan Sekolah dan Masyarakat
Kondisi – kondisi sekolah yang dapat menimbulkan masalah pada muris antara lain adalah kurikulum kurang sesuai, guru kurang menguasai bahan pelajaran, metode mengajar kurang sesuai, alat – alat dan media pengajaran kurang memadai.

C.    Penanganan Masalah Belajar
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, bahwa untuk mengatasi masalah, kita harus mengetahui terlebih dahulu masalah apa yang sedang kita hadapai.
Kami telah memaparkan masalah-masalah dalam belajar dan faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut, dari sana kita dapat mengidentivikasi masalah-masalah dalam belajar, setelah kita dapat mengidentivikasi masalah-masalah belajar tersebut maka mampulah kita mencari cara atau metode yang tepat untuk mengatsi masalah tersebut.
1.      Learning Disorder atau kekacauan belajar 
Akar dari permasalahan ini adalah kebiasaan. Seorang anak yang biasa belajar hitung-menghitung akan sangat sulit bila diminta untuk menghafal, begitupun sebaliknya anak yang sangat hebat dalam menghafal akan sangat sulit bila diberi formula-formula untuk menyelesaikan suatu soal.
Nah, metode yang tepat dalam mengatasi masalah ini ialah dengan menemukan sebuah inovasi baru yang memotivasi si anak untuk melakukan pelajaran di luar kebiasaannya. Contoh, pendidik bisa menjabarkan sambil bersabar menjelaskan penggunaan suatu formula pada suatu soal. Atau untuk kasus lain, seorang peserta didik bisa memberikan hadiah atau sebuah hukuman yang memaksa seorang anak untuk menghafal.
2.      Learning Disfunction 
Masalah utama dalam masalah belajar ini adalah ketidaktahuan seorang pendidik akan potensi yang dimiliki peserta didik. Cara mengatasinya hanya satu, yaitu seorang pendidik harus berkoordinasi dengan wali peserta didik yang bersangkutan, untuk menemukan dan memaksimalkan potensi yang dihadapi siswa.
3.      Under Achiever 
Ketidaksenangan akan seorang pendidik atau pelajaran tertentu bisa menjadi penyebab masalah ini, atau seorang peserta didik yang banyak potensi namun malas belajar. Tentunya yang harus memperbaiki masalah ini adalah si anak itu sendiri dengan dibantu pendidik. Contoh mudahnya, seorang guru bisa memperbaiki prilakunya agar bisa bersahabat dengan peserta didik atau membuat suatu inovasi baru dalam belajar agar pelajaran tersebut bisa disenangi oleh peserta didik.
4.      Slow Learner atau lambat belajar 
Pelajaran tambahan, seorang guru harus bisa berkoordinasi dengan baik dengan wali dari siswa yang mempunyai masalah ini. Bisa dengan melakukan pelajaran tambahan atau les, hal ini merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi masalah ini.
5.      Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar 
rasa malas, atau ketidaktahuan akan manfaat dari belajar adalah inti dari masalah ini. Contohnya seorang anak, yang hanya memikirkan untuk bermain atau berkumpul dengan teman-teman dan tidak memperdulikan proses belajar yang menurutnya hanya membuang-buang waktu dan menghambat aktivitas lain yang ia nggap lebih penting. Lagi-lagi pendidik sangat berperan dalam mengatsi masalah ini dengan menyadarkan peserta didik tersebut akan pentingnya belajar guna masa depan yang baik.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari berbagai macam pemaparan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa:
1.      masalah belajar merupakan sesuatu yang tidak di inginkan terjadi atau ada didalam usaha seorang individu dalam usaha merubah tingkah laku, dan harus dihilangkan.
2.      Banyak faktor yang menyebabkan tombulnya masalah belajar bagi peserta didik, diantaranya adalah faktor keluarga, diri sendiri dan lingkungan sekolah. Selain itu, banyak juga terdapat faktor lain yang sejatinya merupakan turunan dari tiga faktor utama tersebut.
3.      Untuk mengatasi masalah-masalah dalam belajar, kita harus mengetahui terlebih dahulu masalah apa yang sedang kita hadapi dan harus bisa mengidentivikasi akar dari permasalahan tersebut. Karena beda masalah beda pula jalan keluarnya.
B.     Saran
Sebagai calon guru yang professional, kita hendaknya bisa mengenal serta mengidentivikasi masalah-masalah dalam belajar, sehingga bisa membantu peserta didik yang mengalami masalah-masalah dalam belajar serta bisa mencapai tujuan dai belajar itu sendiri.


















DAFTAR PUSTAKA
Ariyanta Eka.2013. diakses pada tanggal 11maret2 016


Di-am 2014. Diakses pada tanggal 11 maret 2016



0 komentar:

Posting Komentar

 
Wesuna world © 2018