PENDAHULUAN
Pada
era globalisasi sekarang diperlukan tenaga-tenaga kerja terampil pada suatu
bidang tertentu yang membutuhkan keahlian yang profesional terutama pada bidang
industri. Adanya kepentingan akan kemajuan industri dan juga kepentingan
mahasiswa untuk mengkaji dan memahami realitas, maka diperlukan suatu kegiatan
yang menitikberatkan pada keterlibatan mahasiswa dengan dunia industri secara
langsung. Sehingga dapat tercipta keterpaduan antara perkembangan dunia
industri dan perkuliahan di kampus.
Sejalan
dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
setiap orang harus memiliki wawasan yang luas. Untuk mendukung tujuan tersebut,
maka Universitas Sriwijaya mengadakan suatu program yang disebut Kerja Praktek
(penamaan program disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing
program studi). Termasuk di dalamnya juga kepada mahasiswa program studi
Pendidikan Teknik Mesin. Kegiatan Kerja Praktek atau yang dikenal pada program
studi Pendidikan Teknik Mesin sebagai Praktek Industri (PI) ini bertujuan untuk memberikan pengalaman industri
kepada mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin, sehingga para mahasiswa
memperoleh pengetahuan yang dapat menambah pengalaman kerja dan wawasan pada
dunia industri yang dapat digunakan salah satunya sebagai bekal mengajar di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pada
program Praktik Industri ini, mahasiswa dituntut untuk terjun langsung
merasakan pengalaman bekerja pada suatu perusahaan. Maka pada tanggal 08 Januari 2018 sampai
dengan 08 Februari 2018, dilaksanakan kegiatan Praktik Industri bagi
mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sriwijaya di PDAM Tirta Musi
Palembang yang ditempatkan pada Instalasi Pengolahan Air Unit Karang Anyar yang telah ditentukan oleh Manager IPA pusat atas arahan pengajuan dari Kepala Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin. Adapun jadwal harian kegiatan Praktik Industri dimulai
dari pukul 07.00 – 12.00 WIB untuk hari Senin
s.d. hari Kamis dan mulai pukul 07.00 - 11.30 WIB untuk hari Jumat. Hasil dari
Praktik Industri ini cukup menambah wawasan pengalaman kerja bagi mahasiswa
program studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya yang melaksanakan Praktik Industri di PDAM Tirta Musi Palembang.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari
pelaksanaan praktek industri di PDAM Tirta Musi Unit pelayanan Karang Anyar ini adalah :
1.
Untuk memenuhi salah satu mata kuliah kerja praktek (Praktek Industri)
pada Semester 6 (genap) di Jurusan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Untuk melihat, mengetahui, memahami, dan
ikut terlibat secara langsung dalam situasi dan kondisi pelaksanaan kegiatan perusahaan khususnya pada PDAM
Tirta Musi Palembang Unit Pelayanan Karang Anyar.
3.
Untuk mempersiapkan diri mahasiswa dan
menambah wawasan ilmu pengetahuan
tentang kegiatan dunia kerja.
4.
Untuk mengetahui dan mempelajari sistem
kerja yang digunakan pada PDAM Tirta Musi dalam memberikan pelayanan air bersih
pada masyarakat.
1.3
Manfaat
1.3.1
Bagi Mahasiswa serta Universitas
Manfaat
dari pelaksanaan kegiatan praktek industri di PDAM Tirta Musi ini ialah :
1.
Mahasiswa
mendapatkan pengalaman baru tentang bagaimana kegiatan didunia kerja yang mampu
untuk diterapkan untuk kedepannya.
2.
Terjalinnya
Hubungan baik antara lembaga pendidikan Universitas Sriwijaya dengan PDAM Tirta
Musi.
3.
Membantu mahasiswa/i menerapkan
kedisiplinan, daya kreativitas, keterampilan, kemandirian, dan tanggung jawab
dalam melakukan dan menyeleseikan tugas yang diberikan pada PDAM Tirta Musi
Palembang Unit Karang Anyar.
4.
Mahasiswa dapat mengetahui dan
mempelajari mekanisme kerja dan perwatan gate vale.
1.3.2
Bagi Perusahaan
Adapun
manfaat kerja praktek (Praktek
Industri) bagi Perusahaan:
1.
Membantu perusahaan dalam hal
mempercepat penyelesaian tugas di
Perusahaan.
2.
Dapat menjalin hubungan dengan lembaga
pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja khususnya program studi Pendidikan
Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.
3.
Serta meningkatkan sistem pelayanan PDAM
Tirta Musi Palembanag Unit Pelayanan
Karang Anyar.
4.
Perusahaan
semakin dikenal oleh lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan
masyarakat sebagai konsumen.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN INDUSTRI
2.1 Sejarah perkembangan PDAM “Tirta
Musi”
2.2 Arti
dari lambang perusahaan
Gambar 2.1 lambang perusahaan
(Sumber: perpamsi.or.id/page/view/2/informasi-umum)
(Sumber: perpamsi.or.id/page/view/2/informasi-umum)
PENJELASAN
LAMBANG
- Lima bentuk yang berupa
sebuah lingkaran dan empat buah lengkungan lainnya bermakna Pancasila.
- Bentuk lingkaran sebagai air
terjun menyatakan sumber air (air baku) yang berlimpah - limpah.
- Bentuk lingkaran penampang
pipa yang dipenuhi air minum bermakna penyaluran air minum bagi
kesejahteraan rakyat yang memperlihatkan kuantitas dan kontinuitas
pelayanan.
- Warna
a.
Warna hijau
pada bentuk lingkungan melambangkan kualitas air baku yang belum diolah.
b.
Warna biru pada
lingkaran melambangkan kualitas air yang memenuhi syarat - syarat air minum
yang disalurkan bagi kesejahteraan rakyat.
- Rangkaian bentuk - bentuk
keseluruhan mewujudkan huruf - huruf PAM yang sudah sangat dikenal
kepanjangannya oleh masyarakat.
- Lambang ini di buat dengan
ukuran perbandingan : Panjang : Lebar = 3 : 2
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
2.3.1 Visi
Perusahaan Daerah Air minum (PDAM)
Tirta Musi Palembang akan menjadi penyedia air minum terbaik di Indonesia
melalui pelayanan prima serta menjadi kebanggaan karyawan dan masyarakat.
2.3.2 Misi
Perusahaan
Daerah Air m,inum (PDAM) Tirta Musi Palembang mempunyai misi yaitu :
ü Menjadikan
PDAM Tirta Musi Palembang unggul dan tangguh melalui kerja keras dalam
penyediaan air minum dengan mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan
masyarakat.
ü Menjadi
tempat karyawan Pdam Tirta Musi Palembang untuk berprestasi dan pengembangan
diri.
ü Menjadi
asset dan kebanggaan masyarakat.
2.4 Denah
Lokasi dan Alamat Perusahaan
2.5 Data
Karyawan
2.7 Kegiatan Umum Perusahaan
Kegiatan dan aktivitas
utama PDAM Tirta Musi adalah bergerak dalam hal melayani dan memenuhi kebutuhan
air bersih masyarakat khususnya masyarakat Kota Madya Palembang secara
berkesinambungan.
2.8 Produksi Pengolahan Air di PDAM
Tirta Musi
Air adalah salah satu
kebutuhan utama bagi manusia, untuk kebutuhan minum mandi, cuci, masak dan
lainnya. Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting. Namun,
mengingat bahwa tidak semua kawasan mendapatkan air bersih, maka perlu adanya
pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat. Kriteria air bersih biasanya
meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dalam usaha
menyediakan air bersih, biasanya BUMN di Indonesia yang berkaitan dengan hal
ini adalah PDAM- perusahaan dagang air minum. Kadang ada yang menyindirnya
sebagai perusahaan dagang air mandi, karena terkadang air yang didistribusikan
tidak memnuhi kriteria air minum.
Penjelasan proses pengolahan air minum Instalasi
Karang Anyar, sebagai berikut:
A.
CASCADA
Cascada adalah proses percampuran antara air baku,
Aluminium Sulfat dan kapur dimana pada proses percampuran/pengadukan seluruh
bahan sebelum masuk ke koagulasi.
B.
KOAGULASI
Proses Koagulasi dilakukan proses destabilisasi
partikel koloid karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya
berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya,
destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa
tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (Pengadukan cepat).
C.
FLOKULASI
Setelah dari unit koagulasi selanjutnya air akan
masuk kedalam unit flokulasi, unit ini ditunjukkan untuk membentuk dan
memperbesar flok teknisnya adalah dilakukan pengadukan lambat.
D.
SEDIMENTASI
Setelah melewati proses destabilisasi partikel
koloid melalui unit Koagulasi dan Flokulasi, selanjutnya masuk kedalam unit
sedimentasi unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel – partikel koloid
yang sudah di desetabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip
berat jenis dalam bak sedimentasi ini akan terpisah antara lumpur dan air.
Setelah proses itu akan melewati proses Aerasi dimana proses penambahan
oksigen.
E.
FILTRASI
Filtrasi adalah untuk menyaring dengan media
berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan
krikil silica dengan ketebalan berbeda, dilakukan dengan secara gravitasi.
F.
RESERVOIR
Reservoir adalah tempat bak penampungan sementara,
sebelum memasuki reserveoir/bak penampungan air terlebih dahulu dilakukan
balanching atau penambahan Desinfektan berupa gas Chlorin, sesudah itu barulah
air siap didistribusikan ke konsumen.
BAB
III
KEGIATAN
PRAKTEK
3.1
Kajian
Pustaka
3.1.1
Pengertian
dan Tujuan Perawatan
3.1.1.1
Pengertian Perawatan
Perawatan
adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap
peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan.
Dari segi pengertian di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan
yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang
disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara
rutin/terus menerus agar peralatan atau system dalam keadaan siap pakai.
Kegiatan
perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu perawatan berencana
dan perawatan darurat. Adapun istilah tentang perawatan antara lain:
1. Perawatan
pencegahan (preventive), yakni perawatan yang dilakukan terhadap peralatan
untuk mencegah kerusakan.
2. Perawatan
dengan cara perbaikan (corrective), adalah perawatan yang dilakukan dengan cara
memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk memnuhi kondisi standar
peralatan tersebut.
3. Perawatan
jalan (running), yakni perawatan yang dilakukan selama peralatan dipakai.
4. Perawatan
dalam keadaan berhenti (shut-down). Adalah perawatan yang dilakukan pada saat
peralatan tidak sedang dipakai.
3.1.1.2
Tujuan Perawatan
Tujuan
perawatan adalah antara lain:
1. Untuk
memperpanjang waktu pakai peralatan.
2. Untuk
menjamin daya guna dan hasil guna.
3. Untuk
menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan.
4. Untuk
menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.
3.1.1.3
Jenis Perawatan Peralatan
Dalam
prakteknya perawatan peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra
perawatan dan perawatan pencegahan.
1.
Perawatan Sebelum Dioperasikan
(Pra-perawatan)
Perawatan peralatan
sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin peralatan agar dapat beroperasi
dengan baik dan efektif. Untuk memudahkan pengecekan, maka dibuat rencana
perawatannya. Perawatan dapat berupa jadwal pembersihan, penggantian pelumasan
dan uji coba peralatan tanpa beban.
2.
Perawatan Pencegahan
Telah disebutkan di
depan bahwa perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan
yang lebih serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah terjadinya kerusakan,
melainkan perawatan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam
pelaksanaan perawatan agat peralatan senantiasa siap pakai.
3.
Pelumasan
Setiap peralatan yang
berputar, bergerak atau yang bergesekan perlu diberi pelumasan. Pelumasan
berfungsi untuk memberi perlindungan pada permukaan yang bergesekan, mencegah
keausan dan menjadi pendingin akibat suhu yang ditimbulkan gesekan. Bahan
pelumasan yang digunakan adalah disesuaikan dengan komponen yang diberi
pelumasan.
4.
Pencegahan Korosi
Pada umumnya peralatan
yang bagian-bagiannya terbuat dari logam baja, cenderung mengalami korosi.
Proses korosi terjadi karena logam baja bereaksi dengan oksigen, air atau asam.
Korosi sangat merugikan karena dapat merusak kendaraan sehingga kekuatan bahan
peralatan berkurang (rapuh). Agar peralatan tahan lama dan terhindar dari
korosi, hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan,
yaitu selalu membersihkan peralatan setiap selesai digunakan.
b. Melindungi
logam agar tidak terkena zat-zat penyebab korosi dengan cara mengolesi oli,
mengecat atau melapisi dengan lapisan anti karat.
3.1.2
Pengertian
Mekanisme Kerja
Pengertian mekanisme
adalah suatu rangkaian kerja alat yang dipakai untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan proses kerja, tujuannya yaitu untuk menghasilkan hasil yang
maksimal dan mengurangi kegagalan (Moenir: 2001)
Pengertian mekanisme
yang kedua menurut KBBI juga dapat bermakna cara kerja. Cara kerja ini juga
lebih mengarah pada bagaimana sebuah mesin bisa saling melakukan kerja lewat
sistem yang sudah ada didalamnya. Mekanisme akan melihat bagaimana setiap
fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada sistem secara keseluruhan.
mekanisme adalah suatu
upaya untuk bisa memberikan satu penjelasan mengenai sistem mekanisme, berupa
gerak setempat yang terjadi dari sebuah alat yang tak dapat diubah baik itu
dengan mengubah dari struktur internal atau dengan memakai benda dari alam.
3.2
Materi
Yang Diamati
3.2.1
Pengertian
Valve
Valve
atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan
terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan
alirannya.
Valve/katup
dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti keran
untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup
kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.
Katup
memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum
juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket.
Valve/Katup
dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan
lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat
dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran
tekanan, suhu dll. Perubahan ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau
piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.
Ketika
valve telah dipasang dalam suatu rangkaian pipa. Pada saat valve di buka,
fluida mulai mengalir, dan ketika valve ditutup maka fluida pun berhenti
mengalir. Valve seperti ini bertugas untuk menutup penuh (fully closed) ataupun membuka penuh (fully opened) suatu aliran.
Karena tugasnya hanya untuk membuka atau menutup maka valve sejenis ini dinamakan
dengan ON/OFF valves atau Isolation valves.
Selain
untuk membuka dan menutup atau fully
opened dan fully clised, ada juga
valve yang berfungsi untuk mengatur (regulate)
aliran (fluida). Valve sejenis ini
sering disebut sebagai Throttling valve.
Ada
juga valve yang tugasnya mengatur agar jalan aliran berjalan ke suatu arah saja
ataupun agar tidak terjadi reserved flow
atau backflow. Valve sejenis ini
disebut check valve atau one way valve.
Beberapa
valve ada juga yang dirancang untuk melepaskan (release) kelebihan pressure
untuk menjaga keamanan alat ataupun operator. Valve yang berfungsi untuk
melepaskan kelebihan pressure ini sering disebut sebagai pressure relieve valve ataupun pressure
safety valve (kedua jenis valve ini mempunyai fungsi yang sama tetapi
prinsip kerjanya berbeda).
3.2.2
Bagian-
bagian Utama pada Valve
Gambar
3.1 Bagian-bagian utama valve
(Sumber: http://avturblog.blogspot.co.id/2012/02/globe-valve.html)
(Sumber: http://avturblog.blogspot.co.id/2012/02/globe-valve.html)
1. Seat dan Disc
Seat adalah
bagian pada valve yang diam. Disc
adalah bagian yang bergerak, bertugas sebagai pengontrol aliran. Disc akan bergerak keatas sehingga
memberikan ruang lebih banyak agar fluida dapat mengalir, bergerak ke bawah
jika akan menutup dan menekan seat
dengan rapat. Banyak valve yang berbeda namanya karena perbedaan disc dan seat ini seperti Ball Valve,
Ball Valve, Needle Valve dan Gate Valve.
2. Stem dan Handwheel
Stem
berbentuk batang yang sebagian berulir sebagian tidak. Handwheel digunakan oleh operator untuk memutar stem, sehingga dapat mengggerkan disc keatas dan kebawah khusus saat
pengoperasian handwheel, jika diputar
searah jarum jam maka valve akan
menutup, sebaliknay jika diputar
berlawanan jarum jam maka valve akan membuka. Namun, ketika hendak menutup
valve, hendaknya jangan meamksa putaran handwheel
terlalu keras dan kencang, karena akan menyebabkan kerudakan pada disc dan seat hingga masa pakai valve menjadi lebih cepat.
3.
Bonnet
dan Packing
Bonnet
memberikan ruangan bagi disc untuk
bergerak keatas saat valve dalam posisi membuka. Sedangkan packing, berfungsi sebaagai material isolasi agar tak ada kebocoran
fluida melalui stem.
4.
Gland
dan
Gland Nut
Berfungsi
untuk mengencangkan posisi packing
terhadap stem. Jika ada kebocoran fluida
melalui bagian ini maka dapat diantisipasi dengan megencangkan Gland Nut. Juka tidak bisa juga, maka
kemungkinan besar valve harus diganti.
3.2.3
Jenis dan Klasifikasi Valve
3.2.3.1
Gate
Valve
Gate
valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang panjang. Kegunaan
utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan membuka aliran (fully closed & fully opened position),
on/off control dan isolation equipment.
Gate
valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran (regulate atau trothling). Karena akan merusak posisi disc nya dan mengakibatkan valve bisa passing pada saat valve ditutup (passing = aliran tetap akan lewat, walaupun valve sudah menutup) disc tidak menekan seat dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah berubah (tidak rata lagi).
Pada saat Gate valve terbuka sebagian (missal 50% terbuka), maka aliran fluida
akan lewat sebagian dibawah disc yang
menyebabkan turbulensi (turbulensi = aliran fluida yang bergejolak)
pada aliran tersebut, turbulensi ini akan
menyebabkan 2 hal :
1. Disc
mengayun (swing) terhadap posisi seat,
sehingga lama kelamaan posisid disc
akan berubah terhadap seat sehingga
apabila valve menutup maka disc tidak
akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.
2. Akan
terjadi pengikisan (erosion) pada
badan disc
Nama “Gate valve” diambil karena bentuk
disc dari jenis valve ini pasa saat menutup atau membuka berlaku seperti “Gate” (Gate dari bahasa inggris = Gerbang). Dimana saat disc membuka keatas maka seluruh aliran
akan bebas masuk tanpa hambatan, namun pada saat disc tertutup rapat ,maka aliran akan berhenti tertahan oleh disc tersebut.
Gambar
3.2 Konstruksi gate valve
(Sumber: https://ekoharsono.wordpress.com/2012/08/03/seri-mengenal-instrumentasi-valve-dan-control-valve
3.2.3.2
Piston
Valve
Piston valve adalah valve yang
bekerja dengan cara bergeser (transalasi) menggunakan tekanan fluida untuk
membuka dan menutup katupnya. Adapun proses kerjanya adalah :
a. Mula-mula
air suplai dibuka dengan menekan piston hingga piston bergeser hingga membentur
valve seat, dilanjutkan dengan mengalirkan fluida dari celah piston menuju
accumulator tank.
b. Langkah
berikutnya adalah langkah balik yaitu: fluida dari accumulator tank menekan
piston kembali dan membuang fluida melewati barrel. Dan fluida di belakang
piston dibuang melewati celah.
Gambar
3.3 Piston Valve
(Sumber: https://techblog.ctgclean.com/2012/03/valves-manual-valves-ball-rotary-and-piston-valves/)
3.2.3.3
Globe
Valve
Globe valve merupakan salah satu jenis valve
yang dirancang untuk mengatur salah satu jenis valve yang dirancang untuk
mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada dasarnya
bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve. Yaitu terdiri
dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland. Globe valve dengan gate
valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri tertentu yang dapat di
jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu:
a.
Pada bagian dalam valve
Pada
bagian dalam seat dan disc nya berbeda. Perbedaan seat dan disc ini menyebabkan
terjadi profil (pola) aliran yang berbeda.
Gambar 3.4 Konstruksi Globe valve
(Sumber: http://jdvalves.com/jdv/forged-steel-globe-valve/)
Gambar 3.5 Porfil aliran globe valve
(Sumber: https://techblog.ctgclean.com/2012/03/valves-manual-valves-globe-valves/)
b.
Pada bagian luar valve
Body
dari globe valve terlihat lebih menggelembung.
Gambar
3.6 Perbedaan body gate valve dan body globe valve
(sumber : http://www.noltime.com/jenis-valve-atau-kerangan-diatas-kapanltenker.html)
(sumber : http://www.noltime.com/jenis-valve-atau-kerangan-diatas-kapanltenker.html)
3.2.3.4
Rotating Valve
Dikatakan rotating valve karena membuka dan menutup
dengan cara rotasi pada disc. Pada valve jenis ini untuk membuka dan menutup valve
hanya dengan memutar handle valve sebesar 90 derajat. Oleh karena itu rotation
valve ini bisa membuka dan menutup lebih cepat dari gate valve ataupun globe
valve. Yang perlu diperhatikan adalah jika posisi valve fully open maka handle
akan searah dengan aliran atau pipa, namun apabila saat posisi valve fully
close maka posisi handle tidak searah dengan aliran pipa melainkan membentuk
sudut 90 derajat dengan aliran pipa. Yang termasuk jenis valve ini adalah: plug
valve dan butterfly valve.
Gambar
3.7 Konstruksi plug valve
(Sumber: https://www.steeljrv.com/what-is-a-plug-valve.html)
(Sumber: https://www.steeljrv.com/what-is-a-plug-valve.html)
Gambar
3.8 Konstruksi butterflay valve
(Sumber: http://www.flowsysinc.com/products/valves/abz/high-performance-butterfly-valves.aspx)
(Sumber: http://www.flowsysinc.com/products/valves/abz/high-performance-butterfly-valves.aspx)
Tabel
3.1 Karakter valve berdasarkan jenis/tipe valve
(Sumber: http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/06/valve-untuk-kebutuhan-instalasi-pipa.html)
Tabel
3.2 Karakter valve berdasarkan jenis/tipe valve
(Sumber: http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/06/valve-untuk-kebutuhan-instalasi-pipa.html )
3.3
Analisa
3.3.1
Gate
Valve
Gate
valve adalah sejenis valve yang digunakan untuk membuka dan menutup aliran
fluida sepenuhnya. Sebagai sarananya digunakan tingkap berbentuk piringan
(disc) yang dapat dinaik-turunkan pada dudukannya. Disc ini dapat terbuat dari
metal maupun komposit. Sepintas bentuknya amping namun tinggi. Hal ini
disebabkan adanya ruangan untuk menampung gate sepenuhnya sewaktu terbuka
sehingga tidak menghalangi aliran fluida
Selain
gate valve diatas ada dikenal gate valve buka cepat (quick opening gate valve).
Valve ini mempunyai fungsi yang sama yaitu membuka dan menutup sepenuhnya,
seperti gate valve biasanya. Yang membedakannya adalah gate valve buka cepat
ini memiliki mekanisme untuk dapat dioperasikan secara cepat.Valve ini sangat
sesuai untuk pengendalian fluida yang harus ditangani secara cepat., misalnya
blowdown untuk menurunkan tekanan uap yang terlalu tinggi.
3.3.2
Pembagian
gate valve menurut cara kerjanya
Sesuai
dengan cara kerjanya gate valve dapat di kelompok kan menjadi 3 (tiga) yakni :
1.
Rising -stem gate valve
Untuk
jenis ini gate naik dan turun disertai dengan naiknya steam
2.
Non rising steam gate valve
Untuk
jenis ini gate naik dan turun tanpa disertai steamdan jatuh melalui stuffing
box
3.
Out screw gate valve dan yoke
Untuk
jenis ini gate naik turun dengan adanya pergerakan roda pemutar pada ulir luar
tangkai tingkap
3.3.3
Bagian-bagian
Gate Valve
Gambar
3.9 Bagian gate valve
(Sumber: https://hargaindustri.wordpress.com/page/8/)
(Sumber: https://hargaindustri.wordpress.com/page/8/)
Bagian – bagian dari gate valve antara lain :
1. Roda
pemutar, roda pemutar berfungsi untuk mentransmisikan gaya ketangkai tingkap.
2. Tangkai
tingkap (steam), tangkai tingkap berfungsi sebagai penghubung antar roda
pemutar dan disk /piringan.
3. Mahkota
(bonet), mahkota berfungsi sebagai penutup body.
4. Body
(badan), body berfungsi sebagai tempat disk dan penghubung antar pipa yang
menggunakan sambungan flensa.
5. Cuping
penekan gland, cuping ini berfungsi untuk menekan mahkota sehingga terjadi
kerapatan dengan body yang diantarai oleh paking.
6. Dudukan,
dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya gate valve.
7. Mur
selonsong, mur selonsong berfungsi untuk menahan roda pemutar.
8. Disk,
disk merupakan bagian penting dari gate valve,sebagai penutup aliran fluida.
3.3.4
Mekasime
Kerja Gate Valve
Prinsip
kerja gate valve sangat sederhana. Pada gate valve terdapat roda pemutar, jika
roda ini diputar maka tangkai tingkap akan ikut berputar. Selanjutnya sambungan
tangkai tingkap dengan disk yang berupa ulir akan menyebabkan disk bergerak
naik atau turun. Jika disk bergerak naik maka gate akan terbuka dan fluida
dapet mengalir, sebaliknya jika disk bergerak turun maka gate valve akan
tertutup dan fluida tidak dapat mengalir.
Cara
kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian bonnet bergerak naik
ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan memaksa gerakan
menjadi naik dan turun. Handle yang
menaikkan dan menurunkan stopper menempati ruang bonnet.
Ketika
handel diputar, maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk kedalam ruang
dimana cairan melewatinya.
Pada
posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali berdasarkan tinggi
rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah berarti valve dalan kondisi
terbuka, dan sebaliknya.
Casing
valve yang sedikit lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan stopper
benar-benar menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.
3.3.5
Perawatan
Valve
Untuk
menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama maka perlu
dilakukan pemeliharan/perawatan terhadap alat tersebut. Untuk bahan
material:
1.
Kuningan
Valve dengan jenis bahan ini tidak boleh digunakan untuk temperatur
diatas 450 ºF, apabila digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang
tersebut diatas maka valve tersebut akan mengalami kerusakan.
2.
Besi Valve dengan jenis bahan ini juga
tidak boleh digunakan untuk temperatur yang lebih besar dari 450 ºF
3.
Stainless Stell (besi putih) Valve dengan jenis bahan ini digunakan untuk
temperatur rendah dan aliran korosif valve ini tidak boleh digunakan dalam
temperatur yang tinggi
4.
Stell baja Valve jenis ini digunakan untuk temperatur
yang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
jenis bahan yang lain dalam hal penggunaan temperatur).
Jadi
untuk bahan material tersebut diatas, agar valve dapat berfungsi dengan baik maka
harus disesuaikan dengan temperatur. Pemeliharaan yang lain yang dapat
dilakukan terhadap valve adalah dengan menggunakan minyak pelumas. Minyak
pelumas sangat dibutuhkan dalam perawatan. Valve yaitu pada bagian screw. Dalam
jangka waktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perlu diberikan pada
bagian-bagian screw. Hal ini ditujukan untuk memperlancar proses pemutaran pada
valve. (Syahrul Fauzi, 2004)
3.3.6
Keuntungan
dan Kerugian Gate Valve
Keuntungan menggunakan
Gate Valve :
1.
Low pressure drop waktu buka penuh
2.
Amat ketat dan cukup bagus waktu
penutupan penuh
3.
Bebas kontaminasi
4.
Sebagai Gerbang penutupan penuh,
sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok apabila akan melakukan service /
perbaikan pada pipa
5.
Dapat digunakan untuk kapasitas yang
lebih tinggi.
6.
Harga relative lebih murah dibandingkan
dengan globe valve.
Kerugian menggunakan
Gate Valve :
1.
Tidak cocok di pakai untuk separuh buka,
karena akan menimbulkan turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan
perubahan posisi gate pada dudukan
2.
Untuk membuka dan menutup valve perlu
waktu yang panjang dan memerlukan torsi / torque yang tinggi
3.
Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok
dipakai untuk steam.
4.
Pengonntrol aliran yang kurang baik (poor control) dibandingkan dengan globe
valve.
3.3.7
Aplikasi
Gate Valve
Gate valve banyak digunakan dalam
bebagai bidang antara lain:
1. Industri
air minum
2. Gas,oli,
udara,steam, dan cairan korosif.
3. Instalasi
pertambangan, pembangkit listrik.
3.4
Implementasi
Dalam Praktik di PDAM Tirta Musi
3.4.1
Tata
Letak Gate Valve
Letak gate valve ini
berada di banyak tempat pada bagian instalasi karena hampir setiap bagian
pekerjaan menggunakan gate valve, antara lain:
1. Saluran
pipa penyedia air baku.
2. Saluran
pipa distribusi air bersih.
3. Saluran
pipa air buangan..
3.4.2
Fungsi
Gate Valve
Fungsi gate valve yaitu
sebagai penahan laju air di tempat tertentu yang diinginkan, misal apabila
sedang akan melakukan pengurasan pada bak penyaringan air (filter), melakukan
pengursan pada tempat penampungan air baku (sedimen).
3.4.3
Membongkar
Gate Valve
1. Membuka
pengikat atau mur yang mengikat antara Gland Flange, dari cangkang penutup,
dengan menggunakan kunci ring ukuran kunci 24, dengan baut pengikat yang
berjumlah dua buah.
2. membuka
penutup cangkang dengan menggunakan kunci 24 dengan jumlah mur sebanyak delapan
buah.
3. mengangkat
poros dengan penutup cangkang yang terbuat dari kunigan dan baja untuk
memisahkan poros dari cangkang dimana akan terpisahcangkang utama.
4. Pisahkan
roda penggerak dengan poros dengan kunci 24 dan dan pisahkanGland Flange,
dengan poros katup dengan poros beserta Bushing yang berada pada penutup
cangkang dan diatas Gland Flange.
3.4.4
Proses
Perawatan Gate Valve
Untuk perawatan gate
valve di instalasi PDAM dilakukan pengecekan rutin setiap 2 bulan sekali untuk
mengencangkan mur pengikat (Bonnet Bolt) agar tidak ada kebocoran air yang akan
menyebabkan gate valve menjadi korosi dan membuat gate valve menjadi cepat
rusak, kemudian melakukan pelumasan minyak pada setiap bagian yang rawan
terhadap korosi biasanya pada bagian sambungan valve.
Proses pengecatan body
gate valve biasa dilakukan setiap setahun sekali akan tatapi jangka waktu
pengecatan bisa berubah sesuai dengan kondisi gate valve di lapangan.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berfungsinya
gate valve dengan baik adalah hal penting dalam distribusi air minum, karena
apabila terjadi masalah dalam penggunaan gate valve seperti gerbang yang tidak
mau terbuka/tertutup sepenuhnya sehingga akan menghambat laju air dan akan
menyebabkan berkurangnya jumlah debit air yang mengalir untuk tiap detiknya,
adapun masalah lain yang di timbulkan adalah tidak bisa dilakukannya pengurasan
filter dan sedimen ataupun melakukan perbaikan pada pompa yang berada di dalam
ruangan berisi air.
Dengan
mengetahui mekanisme kerja dari gate valve ini paling tidak kita dapat
mengetahui apa yang seharus nya dilakukan ataupun tidak dilakukan seperti
larangan menggunakan gate valve secara 50% tebuka/ tertutup, kemudian depat
mempermudah pula dalam proses perawatannya karena sudah mengetahui bagian mana
yang sering mengalami gesekan sehingga rawan akan bahaya korosi yang akan
memper pendek waktu pemakaian valve.
4.2 Saran
Dalam
penggunaan gate valve sebaiknya menghitung jumlah putaran pada handwheel
apabila saat akan membuka atau menutup gate valve hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya gerbang yang tidak terbuka ataupun tertutup sempurna
sehingga akan membuat gate valve rusak sebelum waktu yang seharusnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Rifki. (2015). Laporan
praktikum valve.
Definisi.Valve.http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve.Diakses
pada 26 maret 2018 pukul 11:48
Gate.Valve.http://www.cnzahid.com/2017/01/gate-valve-cara-kerja-dan-fungsinya.html.Diakses
26 maret 2018 pukul 22:15
Instalasi.pipa.http:/engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/06/valve-untuk-kebutuhan-instalasi-pipa.html.
Diakses pada 26 maret 2018, pukul 23:03
Tim Praktik Industri. 2016. Pedoman Praktik Industri Mahasiswa Program Studi Pendidkan Teknik Mesin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Palembang :
Universitas Sriwijaya.
Syahrul, F. (2015). VALVE.
Modul. FT Universitas Sumatera Utara.